Kisah Pemandi Jenazah Dikucilkan Warga Usai Eks Menantu Positif Corona
![]() |
Pemandi jenazah ini dikucilkan tetangga gegara mantan menantunya positif Corona. (Syahdan Alamsyah/detikcom) |
Aa hanya bisa pasrah setelah warga tiba-tiba menjauhinya karena mantan menantunya dinyatakan positif virus Corona. Perempuan berusia 66 tahun itu tidak habis pikir dengan perlakuan tetangganya itu. Padahal Aa menyebut menantunya sudah lama tidak berinteraksi dengannya.
"Sudah 20 tahun saya bantu mandiin jenazah orang meninggal. Kalau ada yang sakit, saya juga suka dimintain tolong bersihin kotoran atau ngurusin. Selama 32 tahun suami saya jadi ketua RW di lingkungan ini. Saya jadi nggak enak hati, padahal yang terkena Corona itu (mantan) menantu saya, bukan keluarga saya," kata Bu Aa saat disambangi detikcom di kediamannya, Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (28/4/2020).
Aa mengaku saat ini memilih mundur terhadap sikap warga yang menurutnya telanjur memberikan stigma kepada keluarganya. Posisinya pun saat ini memang tengah isolasi mandiri, ia berharap warga memberikan dukungan secara moril. Bukannya mengecap negatif kepada keluarganya.
Mantan menantu Aa itu perempuan dan bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) di salah satu keluarga di Secapa (Setukpa Lemdikpol Polri). Saat ini status menantunya itu dalam isolasi medis di RS Setukpa. Aa sendiri baru mengetahui menantunya itu positif Corona setelah pihak pemerintah setempat datang dan melakukan tracing.
Hari ini Bu Aa didatangi beberapa relawan dari PMI Kota Sukabumi dan pihak Kelurahan Benteng yang memberikan bantuan dan pendampingan psikososial. Kepada petugas PMI, Aa berharap stigma itu bisa dihilangkan, karena ia merasa tidak nyaman. Banyak, menurutnya, perlakuan warga yang membuatnya merasa tersisihkan.
"Alhamdulillah sudah diberi bantuan, petugas PMI juga meminta kami tidak banyak pikiran. Saya hanya berharap semuanya kembali seperti sedia kala lagi. Saya nggak enak hati dengan perlakuan yang berbeda kepada keluarga kami," tutur Aa.
Dihubungi terpisah, Lurah Benteng Tri Hastuti mengaku sudah mendengar soal stigma negatif terhadap keluarga Aa.
"Kami lakukan pendampingan ya. Karena dari satu keluarga itu hanya putri dari pasien terkonfirmasi positif yang berstatus ODP. Putrinya itu juga memang mengatakan soal stigma itu. Kami berikan dukungan moril agar tetap fight dan strong menghadapi itu. Tapi kelihatannya putrinya itu kuat," ujar Tri.
Sumber : https://news.detik.com
Belum ada Komentar untuk "Kisah Pemandi Jenazah Dikucilkan Warga Usai Eks Menantu Positif Corona"
Posting Komentar