Lecehkan Ibadah Sholat, Moral “Viralisasi” yang BOBROK
Sebagai umat muslim, sungguh saya sangat terpukul dan sedih melihat tayangan-tayangan di sosial media yang bertebaran tentang mereka yang telah menistakan agama Islam. Ada yang menjadikan sholat sebagai “guyonan”, ada yang terang-terangan menghina Baginda Rasulullah Saw. Ironisnya, perbuatan itu dominan dilakukan remaja putra dan putri yang notabene tentu masih muda. Ada apa dengan generasi di negeri ini, kemana orangtua mereka, tidak adakah yang mengajarkan mereka apa itu sholat?
Saya melihat, salah satu faktor yang mendorong mereka melakukan tindakan itu, mungkin tadinya hanya ingin mendapat perhatian, atau tayangan mereka bisa menjadi viral, mendapat like yang banyak, komentar yang banyak hingga kebablasan tanpa sadar bahwa perbuatan itu menimbulkan kemurkaan banyak orang, termasuk para netizen. Dengan kata lain saya menyebutnya sebuah “moral viralisasi yang bobrok”. Atau pengen terkenal, tetapi dengan tindakan yang sangat buruk.
Dalam sepekan terakhir, saya menyaksikan tontonan tentang mereka yang dengan sengaja melecehkan ibadah muslim betebaran di sosial media. Ironisnya, ada yang melakukan perbuatan itu di musala dan masjid. Ada yang melakukan dengan cara berjoget disertai musik, cekikikan tertawa, tanpa pakaian yang sopan dan lain sebagainya.
Andaikan saja tindakan tersebut dilakukan oleh orang-orang non muslim, untuk apa mereka melakukan? Sebaliknya, jika perbuatan itu dilakukan mereka yang beragama Islam, sudah separah itu kah moral anak zaman sekarang, hingga tak menghormati ibadah agamanya sendiri.
Sementara Rasulullah Saw sudah mengajarkan dan sangat menghargai umat beragama, hingga Allah Swt berfirman dalam Surah Al Kafirun, yang salah satu ayatnya berbunyi; Lakum diinukum waliyadiin, yang artinya; bagimu adalah agamamu, bagiku adalah agamaku.”
Sholat adalah ibadah yang paling sakral bagi umat muslim. Karena sholat pulalah yang menjadi sarana penghubung antara makhluk dengan Allah Swt. Bahkan banyak sekali hadits yang membahas betapa pentingnya ibadah sholat, seperti antara lain;
“Ibadah sholat membedakan seorang muslim dengan kafir.” Ini artinya, jangankan mengolok-olok ibadah sholat, mereka yang dengan sengaja meninggalkan sholat tanpa uzur dapat dikategorikan sebagai orang kafir. Apalagi mengolok-olok ibadah sholat, tentu saja bukan cuma melalaikan ibadah sholat, tetapi sudah menghina ibadah sholat.
“Pertama-tama amal ibadah yang akan ditanyakan Allah kepada hambaNya adalah ibadah sholat.”
Nah, menyaksikan tindakan segelintir masyarakat yang telah “mengolok-olok” ibadah sholat, menurut saya, orang-orang tersebut tidak hanya melecehkan agama Islam dan menyakiti hati umat muslim, tetapi lebih parah dari itu mereka sudah “sakit jiwa”, bahkan tak ubahnya seperti IBLIS berbentuk manusia.
Menurut saya, penjara adalah hukuman yang paling ringan bagi mereka yang menghina ibadah sholat, jika orang-orang tersebut IBLIS berbentuk manusia, maka tempat yang paling pantas untuk IBLIS adalah API NERAKA JAHANNAM.
Oleh sebab itu, barapa pun jumlah masa tahanan di penjara bagi oknum yang telah melecehkan ibadah sholat tersebut, saya pikir adalah hukuman yang teramat ringan. Andai negeri ini memberlakukan hukum Islam, maka sudah sepatutnya mereka dihukum mati. Wallahu a’lam bishawab.(*)
Belum ada Komentar untuk "Lecehkan Ibadah Sholat, Moral “Viralisasi” yang BOBROK"
Posting Komentar