5 Kebaikan Melakukan Amalan Dengan Istiqomah dan Rutin Walaupun Sedikit
Pentingnya beramal baik dan istiqomah, kita sangat baik memerhatikan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut ini :
وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ إِنْ لَوْ تَدُومُونَ عَلَى مَا تَكُونُونَ عِنْدِى وَفِى الذِّكْرِ لَصَافَحَتْكُمُ الْمَلاَئِكَةُ عَلَى فُرُشِكُمْ وَفِى طُرُقِكُمْ وَلَكِنْ يَا حَنْظَلَةُ سَاعَةً وَسَاعَةً ». ثَلاَثَ مَرَّاتٍ
“Demi Rabb yang jiwaku berada di tangan-Nya. Seandainya kalian mau kontinyu dalam beramal, sebagaimana keadaan kalian ketika berada di sisiku dan kalian terus mengingat-ingatnya,
maka niscaya para malaikat akan menjabat tangan kalian di tempat tidurmu dan di jalan. Hanzhalah, lakukanlah amalan sedikit demi sedikit. Beliau mengulanginya sampai tiga kali. (HR. Muslim).(Baca juga :Perempuan dan Kewajiban Menuntut Ilmu Syar’i)
Kandungan hadis di atas dapat di petik pelajaran adalah :
Pertama, Hanzhalah Al-Usayyidiy pernah mengutarakan apa yg dirasakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dia berkata :
“Wahai Rasulullah, jika kami berada di sisimu, kami akan selalu teringat pada neraka dan surga sampai-sampai seolah-olah surga dan neraka itu benar-benar nyata di depan kami.
Namun jika kami meninggalkan majelismu, maka kami tersibukkan dengan istri, anak dan pekerjaan kami, sehingga kami pun banyak lupa.” Maka Nabi bersabda seperti hadis tersebut.
Kedua, Tanda Diterimanya Amalan
Tanda amalan diterima adalah bisa membuahkan kebaikan. Dan tanda tertolaknya adalah amalan tersebut membuahkan kejelekan.
Tanda amalan diterima adalah bisa membuahkan kebaikan. Dan tanda tertolaknya adalah amalan tersebut membuahkan kejelekan.
Ketiga, Balasan Kebaikan
Barangsiapa melaksanakan kebaikan lalu melanjutkan dengan kebaikan lainnya, maka itu adalah tanda diterimanya amalan yang pertama.
Barangsiapa melaksanakan kebaikan lalu melanjutkan dengan kebaikan lainnya, maka itu adalah tanda diterimanya amalan yang pertama.
Begitu pula barangsiapa yang melaksanakan kebaikan, namun malah dilanjutkan dengan amalan kejelekan, maka ini adalah tanda tertolaknya atau tidak diterimanya amalan kebaikan yang telah dilakukan.
Keempat, Keunggulan Amalan
Amalan istiqamah walau sedikit- itu mampu mengungguli amalan yang tak istiqomah, walaupun banyak.
Amalan istiqamah walau sedikit- itu mampu mengungguli amalan yang tak istiqomah, walaupun banyak.
Dari ’Aisyah radhiyallahu ’anha, beliau mengatakan bahwa Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ
”Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.” ’Aisyah pun ketika melakukan suatu amalan selalu berkeinginan keras untuk merutinkannya. (HR. Muslim).
Kelima, Mencegah Futur
Amalan sedikit yang istiqamah dapat mencegah masuknya virus ”futur” (jenuh untuk beramal).
Amalan sedikit yang istiqamah dapat mencegah masuknya virus ”futur” (jenuh untuk beramal).
Jika melakukan amalan banyak, kadang muncul rasa malas dan jenuh. Jika beramal sedikit namun rutin, maka rasa malas akan hilang diganti dengan semangat baru untuk beramal akan selalu ada.
Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda :
وَلِكُلِّ عَمِلٍ شِرَّةٌ ، وَلِكُلِّ شِرَّةٍ فَتْرَةٌ ، فَمَنْ يَكُنْ فَتْرَتُهُ إِلَى السُّنَّةِ ، فَقَدِ اهْتَدَى ، وَمَنْ يَكُ إِلَى غَيْرِ ذَلِكَ ، فَقَدْ ضَلَّ
”Setiap amal itu pasti ada masa semangatnya. Dan setiap masa semangat itu pasti ada masa futur (malasnya).
Barangsiapa yang kemalasannya masih dalam sunnah (petunjuk) Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam, maka dia berada dalam petunjuk.
Namun barangsiapa yang keluar dari petunjuk tersebut, sungguh dia telah menyimpang.” (HR. Thabrani)
Belum ada Komentar untuk "5 Kebaikan Melakukan Amalan Dengan Istiqomah dan Rutin Walaupun Sedikit"
Posting Komentar