Pria Ini Rumahnya Kecil, Tapi Bangun Masjid Sendirian Dengan Dana 40 Miliar
Ada yang berbeda dengan Masjid Abu ad-Darda’ Pekanbaru, di masjid yang megah ini, tidak ditemukan kotak infak. Padahal, untuk operasional masjid yang sangat luas tersebut tentu butuh biaya banyak.
Masjid yang beralamat di Jalan HR Soebrantas atau Jl Merak Sakti, Simpang Baru, Tampan, tepatnya di belakang Polsek Tampan Pekanbaru ini, setiap hari ramai dengan kajian ilmu agama dan Tahsinul Quran.
Kemudian setiap shalat Jum’at masjid ini penuh bahkan meluber hingga teras masjid, setiap Senin dan Kamis ada disediakan makanan dan minuman buka puasa untuk para jamaah
Suasana masjid yang nyaman dan adem karena dilengkapi AC, membuat jamaah betah beribadah lama-lama di masjid tersebut. Untuk akses muslimah ke lantai 2, difasilitasi dengan eskalator atau tangga berjalan.
Dilihat sekilas, masjid ini tampak sederhana, tanpa ada ukiran kaligrafi yang melingkar-lingkar di dinding, dan ukiran lainnya.
Namun dari material bangunan masjid tersebut, dipastikan dari keramik yang mahal dan batu alam yang jarang dijumpai digunakan bangunan di Kota Pekanbaru.
Semegah dan semewah ini masjid, siapa yang membiayainya kalau tidak ada kotak infak, ternyata ada seorang donatur.
Dari informasi yang berkembang, donatur utama Masjid Abu ad Darda’ Pekanbaru ini merupakan seorang yang sederhana, juga tidak mau dikenal banyak orang, dia bahkan tak ingin diketahui publik bahwa dia yang membangun masjid tersebut.
Donatur ini diketahui tinggal di rumah yang kecil ukurannya, mungkin type rumah 45, dan jarang tampil menonjol di publik.
Berikut tulisan yang bagus disimak dan bisa jadi pelajaran buat kita semua yang disebar oleh Admin Grup WA Masjid Imam asy-Syafi’i Pekanbaru.
“Dalam sebuah kajian Ustadz Ali Ahmad berkisah soal berlomba-lomba meraih surga, beliau memberi contoh tentang Masjid Abu Darda Pekanbaru,
Beliau mengatakan, “antum tau di Pekanbaru ada namanya Masjid Abu Darda, masjid ini sangat indah, semua bahan bangunannya dari bahan yang terbaik saat ini, hampir semua bagian bangunannya ditutupi marmer terbaik.
Ruang dalam masjid sangat nyaman untuk beramal ibadah karena dilengkapi dengan karpet yang tebal juga full AC. Untuk naik dari lantai satu ke lantai dua difasilitasi dengan tangga berjalan, pokoknya mewah ini masjid.
Antum tau berapa biaya membangun masjid ini?, totalnya adalah 40 miliar rupiah, dan itu dibiayai oleh satu orang saja.
Di masjid ini juga gak ada kotak amal, bahkan dilarang ada kotak amal di masjid ini, karena orang yang membangun masjid ini hanya ingin cuma dia yang memenuhi segala kebutuhan masjid.
Inilah yang dimaksud dengan berlomba-lomba meraih surga, tidak mau kalah dengan orang lain soal pahala beramal ibadah, waallahua’lam. Seharusnya kita juga jangan mau kalah dengan orang lain soal meraih pahala dan kebaikan.”
Dalam masalah akhirat seharusnya seseorang berlomba untuk menjadi yang terdepan. Inilah yang diisyaratkan dalam sebuah ayat,
“Dalam sebuah kajian Ustadz Ali Ahmad berkisah soal berlomba-lomba meraih surga, beliau memberi contoh tentang Masjid Abu Darda Pekanbaru,
Beliau mengatakan, “antum tau di Pekanbaru ada namanya Masjid Abu Darda, masjid ini sangat indah, semua bahan bangunannya dari bahan yang terbaik saat ini, hampir semua bagian bangunannya ditutupi marmer terbaik.
Ruang dalam masjid sangat nyaman untuk beramal ibadah karena dilengkapi dengan karpet yang tebal juga full AC. Untuk naik dari lantai satu ke lantai dua difasilitasi dengan tangga berjalan, pokoknya mewah ini masjid.
Antum tau berapa biaya membangun masjid ini?, totalnya adalah 40 miliar rupiah, dan itu dibiayai oleh satu orang saja.
Di masjid ini juga gak ada kotak amal, bahkan dilarang ada kotak amal di masjid ini, karena orang yang membangun masjid ini hanya ingin cuma dia yang memenuhi segala kebutuhan masjid.
Inilah yang dimaksud dengan berlomba-lomba meraih surga, tidak mau kalah dengan orang lain soal pahala beramal ibadah, waallahua’lam. Seharusnya kita juga jangan mau kalah dengan orang lain soal meraih pahala dan kebaikan.”
Dalam masalah akhirat seharusnya seseorang berlomba untuk menjadi yang terdepan. Inilah yang diisyaratkan dalam sebuah ayat,
فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ
“Berlomba-lombalah dalam kebaikan” (QS. al-Baqarah: 148).
وَفِي ذَلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ الْمُتَنَافِسُونَ
“Dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba.” (QS. al-Muthoffifin: 26)
Artinya, untuk meraih berbagai nikmat di surga, seharusnya setiap orang berlomba-lomba meraihnya.
Note:Donatur utama masjid ini tinggal dirumah yang kecil ukurannya, mungkin type rumah 45, dan jarang tampil menonjol dipublik, semoga menjadi teladan kita semua dalam perkara tawadhu’, aamiin.
Sumber: datariau.com
Belum ada Komentar untuk "Pria Ini Rumahnya Kecil, Tapi Bangun Masjid Sendirian Dengan Dana 40 Miliar"
Posting Komentar